A. Bahan Baku Klotrimazol
Gambar 1. Struktur Klotrimazol
Klotrimazol mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0% C22H17CLN2 dihitung terhadap zat telah dikeringkan.
Pemerian :
Serbuk hablur, putih sampai kuning pucat. Melebur pada suhu lebih kurang 142°, disertai peruraian.
Kelarutan Praktis :
Tidak larut dalam air, mudah larut dalam metanol, dalam aseton, dalam kloroform dan etanol.
Baku pembanding
Klotrimazol BPFI lakukan pengeringan pada suhu 105oC selama 2 jam sebelum digunakan; a(o-Kloramfenil)difenilmetanol BPFI tidak boleh dikeringkan sebelum digunakan. Imidazol BPFI tidak boleh dikeringkan sebelum digunakan.
Identifikasi
1. Spektrum serapan inframerah zat yang telah dikeringkan dan didispersikan dalam minyak mineral P, menunjukan maksimum hanya pada panjang gelombang yang sama seperti pada Klotrimazol BPFI.
2. Memenuhi Identifitas secara Kromatografi Lapis Tipis. Lakukan penetapan menggunakan larutan mengandung lebih kurang 20 mg per ml kloroform P sebagai larutan uji. Gunakan fase gerak campuran cilena P-n- propanol P-amonium hidroksida P (180:20:1).
Susut Pengeringan
Tidak lebih dari 0,5% lakukan pengeringan pada suhu 105oC selama 2 jam.
Sisa Pemijaran
Tidak lebih dari 0,1%.
Penetapan Kadar
Ø Lakukan penetapan kadar dengan cara kromatografi cair kinerja tinggi.
Ø Larutan kalium fosfat dibasa. Larutkan 4,35 g kalium fosfat dibasa dalam air hingga 1000 ml.
Ø Fase gerak : buat campuran metanol P-Larutan kalium fosfat dibasa (3:1), saring melalui penyaring membran dengan porositas 0,2 µm atau lebih halus. Perbandingan volume dapat disesuaikan untuk memperoleh resolusi yang dikehendaki.
Ø Larutan baku internal
Timbang lebih kurang 33 mg testosteron propionat, masukan kedalam labu terukur 200 ml larutkan dalam 125 ml metanol P, tambahankan 50 ml larutan kalium fosfat dibasa dan encerkan dengan metanol P sampai tanda.
Ø Larutan Baku :
Timbang seksama lebih kurang 50 mg Klotrimazol BPFI masukan kedalam labu terukur 50 ml, larutkan dalam 25 ml metanol P. Tambahkan 12,5 ml larutan kalium fosfat dibasa dan encerkan dengan metanol P sampai tanda.
Ø Enceran Larutan Baku
Masukan 10,0 ml larutan baku kedalam labu terukur 100 ml, tambahkan 4,0 ml. Larutan baku internal, encerkan dengan fase gerak sampai tanda.
Ø Larutan resolusi
Masukkan 3 ml larutan baku dan 5 ml larutan baku pada penetapan (o-klorofenil)difenilmetanol ke dalam labu terukur 25 ml encerkan dengan fase gerak sampai tanda.
Ø Larutan uji
Timbang seksama lebih kurang 100 mg, masukkan kedalam labu terukur 10 ml larutkan dalam metanol 5 ml tambahkan 2,5ml larutan kalium fosfat dibasa encerkan dengan metanol P sampai tanda.
Ø Enceran Larutan uji
Masukan 1,0 ml larutan uji ke dalam labu ukur 100 ml tambahkan 4,0 ml larutan baku internal encerkan dengan fase gerak sampai tanda.
Ø Sistem kromatografi
Lakukan seperti yang tertera pada kromatografi. Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dilengkapi dengan detektor 254nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 10 µl. Laju aliran lebih kurang 1,5 ml per menit. Lakukan kromatografi terhadap larutan resolusi dan enceran larutan baku, rekaman respon puncak seperti yang tertera pada prosedur : resolusi, R antara puncak klotimazol dan (0-klorofenil)difenilmetanol tidak kurang dari 1,9 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang Enceran larutan baku tidak lebih dari 2,0%. Waktu retensi relatif (o-klorofenil)difenilmetanol, klotrimazol dan testosteron propionat masing-masing adallah lebih kurang 0,7 ; 1,0 dan 1,5.
Ø Prosedur
Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20µl) Enceran larutan baku dan enceran larutan uji kedalam kromatografi, rekam kromatogram, ukur respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg, C22H17ClN2dalam klotrimazol yang digunakan pada pembuatan Enceran larutan uji.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar